Garuda Pancasila bukan sekadar simbol negara, melainkan cerminan nilai-nilai luhur yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Lambang ini diresmikan pada 11 Februari 1950 oleh Presiden Soekarno, hasil rancangan Sultan Hamid II, dan telah menjadi bagian integral dari identitas nasional Indonesia. Setiap elemen pada Garuda Pancasila memiliki arti filosofis yang mendalam, memperkuat semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
Sejarah Garuda Pancasila
Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia pada 1949, muncul kebutuhan untuk memiliki lambang negara yang mewakili ideologi bangsa. Sultan Hamid II, Menteri Negara RIS saat itu, memimpin Panitia Lencana Negara yang bertugas merancang lambang tersebut. Rancangan Sultan Hamid II akhirnya diterima setelah melalui berbagai penyempurnaan, termasuk masukan dari Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta.
Garuda dipilih karena telah lama menjadi simbol dalam budaya Indonesia. Dalam mitologi Hindu, Garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu yang melambangkan kekuatan dan keberanian. Pilihan ini mencerminkan cita-cita Indonesia sebagai negara yang kuat, berdaulat, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan.
Makna simbol-simbol Garuda Pancasila
1. Burung Garuda
- Warna emas: Melambangkan keagungan dan kejayaan.
- Sayap yang mengembang: Menunjukkan dinamika dan semangat untuk menjunjung tinggi nama bangsa.
- Cakar kokoh mencengkeram pita putih bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika”: Semboyan ini berarti “berbeda-beda tetapi satu jua,” menegaskan persatuan dalam keberagaman.
2. Jumlah bulu pada Garuda
Setiap bulu pada Garuda Pancasila mencerminkan tanggal kemerdekaan Indonesia:
- 17 helai bulu sayap kanan dan kiri: Melambangkan tanggal 17.
- 8 helai bulu ekor: Menunjukkan bulan Agustus.
- 19 helai bulu pangkal ekor dan 45 helai bulu leher: Mengacu pada tahun 1945.
3. Perisai di dada Garuda
Perisai melambangkan perlindungan dan perjuangan. Lima ruang pada perisai mewakili lima sila dalam Pancasila:
- Sila pertama: Bintang emas melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
- Sila kedua: Rantai menggambarkan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
- Sila ketiga: Pohon beringin mencerminkan Persatuan Indonesia.
- Sila keempat: Kepala banteng melambangkan musyawarah untuk mufakat.
- Sila kelima: Padi dan kapas menggambarkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
4. Garis hitam horizontal di perisai
Melambangkan garis khatulistiwa, menegaskan posisi geografis Indonesia sebagai negara tropis yang membentang dari timur ke barat.
Filosofi Garuda Pancasila
Garuda Pancasila mencerminkan nilai-nilai dasar kehidupan bernegara:
- Kebhinnekaan: Menghormati keberagaman budaya, suku, dan agama di Indonesia.
- Keadilan: Menjamin hak-hak seluruh rakyat.
- Persatuan: Mengutamakan kesatuan bangsa di atas perbedaan.
Setiap elemen pada lambang ini dirancang untuk menginspirasi rakyat Indonesia agar selalu mengingat perjuangan kemerdekaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Garuda Pancasila adalah simbol kebanggaan yang mengandung makna mendalam tentang identitas, perjuangan, dan cita-cita bangsa Indonesia. Dengan memahami filosofi di balik lambang ini, kita dapat memperkuat rasa cinta tanah air dan menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam membangun bangsa yang lebih baik. Mari lestarikan nilai-nilai Pancasila dan wujudkan persatuan dalam keberagaman untuk Indonesia yang lebih maju.